Rabu, 05 Mei 2010

Dahi Elit

Pagi ini saya iseng-iseng baca femina, di salah satu kolomnya ada informasi tentang dahi. Sejurus pikiran saya pun teringat dengan seorang teman yang punya dahi lebar, sebut saja namanya Ti***.Sejak tahun pertama dahi itulah yang menjadi incaran ejekan kami. Soalnya dahinya lebar, rambutnya pendek, dan kalau dia memakai rambut model poni akan jelek sekali kelihatannya. Alhasil, dia dengan sangat sukarela (atau malah terpaksa ya?) membiarkan dahinya yang lebar dan jembar itu diberi nama-nama yang rodo kurang ajar mulai jinong (jidat nonong), jimbar (jidat jembar), maupun julukan-julukan lain.

Tapi, apa yang ditulis kolom femina tersebut ttg fakta yang tersembunyi di balik sebuah dahi? Ternyata, pada zaman Ratu Elizabeth I, wanita yang berdahi lebar menandakan status sosial seorang wanita di kalangan socialite atau bangsawan. Selain itu, dahi lebar juga jadi tolak ukur cantik tidaknya paras seorang wanita. Sampai-sampai para wanita yang berdahi sempit, rela mencukur anak rambut mereka lebih dalam, agar dahinya terlihat lebih lebar.

Hmmm...ternyata di balik sesuatu yang kita kira sebuah kekurangan, di masa sekarang, di masa lalu kekurangan itu merupakan sebuah hal yang sangat dihargai yaaa...

*postingan iseng-iseng...

Tidak ada komentar: